Jumlah Malaikat Hanya Diketahui Oleh
Malaikat Mikail (ميكائيل)
Tugasnya mengatur kesejahteraan manusia seperti menurunkan hujan, mengantar angin, kemudian membagikan rezeki dan mengatur kesuburan tanah dan tumbuh-tumbuhan serta hewan yang ada di muka bumi.
Malaikat Munkar (منكر)
Bertugas di alam kubur untuk menanyakan amal perbuatan manusia saat dimasukkan ke dalam kubur. Malaikat ini akan menanyakan beberapa hal kepada mayat yang berada di alam kubur tersebut: "Siapa Tuhan mu?", "Siapa Nabi mu?", "Apa agama mu?". Apabila jawabannya "Tuhanku adalah Allah, Nabiku Muhammad dan agamaku Islam", maka si mayat akan diberi keluasan dan penerangan dalam kubur hingga hari kebangkitan. Bagi yang tidak bisa menjawabnya akan mendapatkan siksa sampai hari kebangkitan.
Bagaimana Wujud Malaikat?
Dalam surat Fatir ayat 1, diterangkan mengenai wujud malaikat. Berikut bunyi ayatnya:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ فَاطِرِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ جَاعِلِ الْمَلٰۤىِٕكَةِ رُسُلًاۙ اُولِيْٓ اَجْنِحَةٍ مَّثْنٰى وَثُلٰثَ وَرُبٰعَۗ يَزِيْدُ فِى الْخَلْقِ مَا يَشَاۤءُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Arab latin: Al-ḥamdu lillāhi fāṭiris-samāwāti wal-arḍi jā'ilil-malāikati rusulā(n), ulī ajniḥatim maṡnā wa ṡulāṡa wa rubā'(a), yazīdu fil-khalqi mā yasyā'(u), innallāha 'alā kulli syai'in qadīr(un).
Artinya: "Segala puji bagi Allah, Pencipta langit dan bumi yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap. Masing-masing (ada yang) dua, tiga, dan empat. Dia menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,"
Dalam Tafsir Al-Mishbah oleh M Quraish Shihab, ia menjelaskan bahwa ayat tersebut mengisyaratkan wujud malaikat yang memiliki sayap dan jumlahnya bisa lebih dari empat. Az-Zuhri meriwayatkan kalau malaikat Israfil bahkan memiliki 12.000 sayap.
Sementara itu, malaikat Jibril mempunyai 500 sayap sebagaimana disebut oleh Rasulullah dalam riwayat Bukhari dan Muslim.
Itulah pembahasan mengenai jumlah malaikat yang sebenarnya.
Malaikat Israfil (إِسْـرَافِـيْـل)
Israfil adalah Malaikat yang akan meniup sangkakala pada hari Kiamat. Walaupun namanya tidak disebut di dalam Al-Qur'an , Malaikat ini merupakan Malaikat pertama kelak dibangkitkan pada Hari Kiamat. Ia sebagai salah satu dari empat Malaikat utama, bersama Jibril, Mikail, dan Malaikat Maut.
Malaikat Ridhwan (رضوان)
Malaikat ini bertugas sebagai penjaga pintu Surga. Penampilan sangat indah dan menyenangkan bagi para penghuni Surga. Ridwan adalah nama malaikat yang menjaga pintu surga, Walaupun tidak ada keterangan dalam Al-Qur'an dan Hadis Shahih mengenai kejelasan namanya. Terkadang namanya diucapkan Rizvan oleh orang Persia, Urdu, Pashto, Tajik, Punjabi, Kashmir dan bahasa lainnya yang terpengaruh oleh bahasa Persia. Sementara di Perancis disebut sebagai 'Redouane'. Nama ini cukup populer bagi kaum muslimin. Malaikat Ridwan biasanya bersama dikaitkan bersama Malaikat Malik.
Demikian sepuluh Malaikat yang wajib kita kenal dan yakini secara sungguh-sungguh tanpa keragu-raguan. Kita tidak cukup hanya belajar ilmu tauhid berkenaan dengan Malaikat, tetapi mesti bertafakkur, mujahadah, menghayati ibadah dan berdoa selalu memohon kepada Allah agar diberi keyakinan yang sempurna kepada Allah dan apa-apa yang diperintahkan-Nya.
Sebagian kita memiliki anggapan bahwa jumlah malaikat ini hanya sepuluh, atau tidak lebih dari sepuluh saja. Apakah ini anggapan yang benar?
Yang benar, jumlah malaikat itu tidak terhitung. Tidak ada yang bisa menghitung jumlah malaikat kecuali hanya Allah Ta’ala saja. Hal ini berdasarkan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا جَعَلْنَا أَصْحَابَ النَّارِ إِلَّا مَلَائِكَةً وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَيَزْدَادَ الَّذِينَ آمَنُوا إِيمَاناً وَلَا يَرْتَابَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْمُؤْمِنُونَ وَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَالْكَافِرُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلاً كَذَلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي مَن يَشَاءُ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكْرَى لِلْبَشَرِ
“Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat. Dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin, dan supaya orang yang beriman bertambah imannya, dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan), “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.” (QS. Al-Mudatsir [74]: 31)
Baca Juga: Kedudukan Iman terhadap Malaikat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ketika menceritakan peristiwa Isra’ dan Mi’raj dalam sebuah hadits yang panjang,
فَرُفِعَ لِي البَيْتُ المَعْمُورُ، فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ، فَقَالَ: هَذَا البَيْتُ المَعْمُورُ يُصَلِّي فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ، إِذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا إِلَيْهِ آخِرَ مَا عَلَيْهِمْ
“Kemudian aku ditampakkan al-Baitul Ma’mur. Aku bertanya kepada Jibril, lalu dia menjawab, ‘Ini adalah al-Baitul Ma’mur, setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat mendirikan shalat di sana. Jika mereka keluar (untuk pergi shalat), tidak ada satu pun dari mereka yang kembali.’” (HR. Bukhari no. 3207)
Dari sahabat Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنِّي أَرَى مَا لَا تَرَوْنَ، وَأَسْمَعُ مَا لَا تَسْمَعُونَ أَطَّتِ السَّمَاءُ، وَحُقَّ لَهَا أَنْ تَئِطَّ مَا فِيهَا مَوْضِعُ أَرْبَعِ أَصَابِعَ إِلَّا وَمَلَكٌ وَاضِعٌ جَبْهَتَهُ سَاجِدًا لِلَّهِ
“Sesungguhnya aku melihat yang tidak kalian lihat, mendengar yang tidak kalian dengar, langit merintih, dan laik baginya merintih. Tidaklah di sana ada tempat untuk empat jari, melainkan ada malaikat yang meletakkan dahinya seraya bersujud kepada Allah.” (HR. Tirmidzi no. 2312, dinilai hasan oleh Al-Albani)
Maksudnya, karena banyaknya jumlah malaikat, sehingga langit pun merintih ketika menopang berat mereka. Ini adalah permisalan jumlah malaikat yang sangat banyak.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ السَّابِعَةِ، أَوِ التَّاسِعَةِ وَعِشْرِينَ، وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تِلْكَ اللَّيْلَةَ أَكْثَرُ فِي الْأَرْضِ مِنْ عَدَدِ الْحَصَى
“Malam lailatul qadar adalah malam yang kedua puluh tujuh atau kedua puluh sembilan. Jumlah malaikat di bumi ketika itu lebih banyak dari jumlah yang bisa terhitung.” (HR. Ibnu Khuzaimah dalam Shahih-nya, 3: 332, no. 2194. Sanadnya dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah)
Dari ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah ada tempat untuk telapak kaki di langit dunia, kecuali di sana terdapat malaikat yang sedang sujud atau berdiri (shalat). Inilah perkataan malaikat,
وَمَا مِنَّا إِلَّا لَهُ مَقَامٌ مَّعْلُومٌ ؛ وَإِنَّا لَنَحْنُ الصَّافُّونَ ؛ وَإِنَّا لَنَحْنُ الْمُسَبِّحُونَ
“Tiada seorang pun di antara kami (malaikat), melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu. Dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf (dalam menunaikan perintah Allah). Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah).” (QS. Ash-Shaaffat [37]: 164-166) (HR. Abu Asy-Syaikh dalam Al-‘Uzhmah, 1: 260. Dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah, 3: 49)
Dalil-dalil ini menunjukkan banyaknya jumlah malaikat. Dan tidak ada yang mengetahui jumlahnya kecuali Allah Ta’ala. Membahas masalah ini (jumlah pasti dari malaikat) tidaklah diperbolehkan, karena itu termasuk dalam perkara ghaib yang tidak Allah Ta’ala jelaskan kepada mukallaf. Kewajiban kita terhadap perkara ghaib semacam ini adalah diam dari perkara yang tidak disebutkan secara rinci oleh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.
@Rumah Kasongan, 2 Rabi’ul awwal 1442/ 9 Oktober 2021
Penulis: M. Saifudin Hakim
Artikel: Muslim.or.id
Disarikan dari kitab Haqiqatul Malaikat karya Ahmad bin Muhammad bin Ash-Shadiq An-Najar, hal. 50-51. Kutipan-kutipan dalam artikel di atas adalah melalui parantaraan kita tersebut.
Alhamdulillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Diantara tanda kebesaran dan kekuasaan Allah, Dia menciptakan makhluk yang jauh lebih besar dari pada jin dan manusia, selalu taat terhadap perintah dan mematuhi aturannya, dalam jumlah yang sangat banyak. Saking banyaknya, tidak ada satupun yang tahu populasinya kecuali Allah yang menciptakannya. Allah menjadikan mereka sebagai pasukan-Nya (junudullah). Berikut beberapa dalil yang menerangkan jumlah malaikat,
Pertama, firman Allah yang menyebutkan tentang pasukan-Nya,
وَمَا أَدْرَاكَ مَا سَقَرُ . لَا تُبْقِي وَلَا تَذَرُ . لَوَّاحَةٌ لِلْبَشَرِ . عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ
Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). (QS. Al-Muddatsir: 27 – 30)
Ketika turun ayat ini, Abu Jahal bekomentar,
أما لمحمد من الجنود إلا تسعة عشر
“Muhammad tidak memiliki pasukan kecuali 19 orang.”
Menanggapi ucapan lancang ini, Allah menurunkan ayat berikutnya yang menceritakan penjaga neraka. Di akhir ayat Allah menegaskan,
وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكْرَى لِلْبَشَرِ
“Tidak ada yang tahu berapa jumlah pasukan Tuhanmu kecuali Dia. Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.” (QS. Al-Muddatsir: 31).
Ketika menafsirkan ayat ini, Al-Qurthubi mengatakan,
وما يدري عدد ملائكة ربك الذين خلقهم لتعذيب أهل النار إلا هو أي إلا الله جل ثناؤه
Tidak ada yang tahu jumlah Malaikat Tuhanmu, yang Dia ciptakan untuk menyiksa penghuni neraka kecuali Dia, yaitu Allah Ta’ala. (Tafsir Al-Qurthubi, 19/82).
Kedua, hadis tentang langit merintih
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنِّي أَرَى مَا لَا تَرَوْنَ، وَأَسْمَعُ مَا لَا تَسْمَعُونَ أَطَّتِ السَّمَاءُ، وَحُقَّ لَهَا أَنْ تَئِطَّ مَا فِيهَا مَوْضِعُ أَرْبَعِ أَصَابِعَ إِلَّا وَمَلَكٌ وَاضِعٌ جَبْهَتَهُ سَاجِدًا لِلَّهِ، وَاللَّهِ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا
“Sesungguhnya aku melihat apa yang tidak kalian lihat, aku mendengar sesuatu yang tidak kalian dengar. Langit merintih… dan layak baginya untuk merintih. Tidak ada satu ruang selebar 4 jari, kecuali di sana ada malaikat yang sedang meletakkan dahinya, bersujud kepada Allah. Demi Allah, andaikan kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan sering menangis…” (HR. Ahmad 21516, Turmudzi 2312, Abdurrazaq dalam Mushanaf 17934. Hadis ini dinilai hasan lighairihi oleh Syuaib Al-Arnauth).
Allaahu akbar…, betapa banyaknya jumlah mereka..
Ketiga, hadis tentang baitul ma’mur
Ketika dinaikkan ke langit (kejadian mi’raj), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat banyak hal luar biasa. Diantaranya adalah baitul ma’mur. Beliau menceritakan,
فَرُفِعَ لِي البَيْتُ المَعْمُورُ، فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ، فَقَالَ: هَذَا البَيْتُ المَعْمُورُ يُصَلِّي فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ، إِذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا إِلَيْهِ آخِرَ مَا عَلَيْهِمْ
Kemudian ditunjukkan kepadaku baitul ma’mur. Akupun bertanya kepada Jibril, beliau menjawab, ‘Ini Baitul Ma’mur, setiap hari ada 70.000 malaikat yang shalat di dalamnya. Setelah mereka keluar, mereka tidak akan kembali lagi, dan itu menjadi kesempatan terakhir baginya.‘ (HR. Bukhari 3207, Muslim 164, Nasai 448 dan yang lainnya). Subhanallaah..
Semoga Allah menjadikan kita hamba yang senantiasa takut kepada-Nya dan mengagungkannya.
Ditulis oleh ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)
🔍 Memegang Kemaluan Suami, Cara Rujuk Talak 2, Sudah Menopause Keluar Darah Lagi, Doa Tutup Tahun Hijriyah, Doa Tawaf Wada, Menghilangkan Pelet
Visited 240 times, 1 visit(s) today
Alkitab mencatat bahwa jumlah malaikat ada banyak sekali bahkan berlaksa-laksa dan disebut balatentara surga :
ini digunakan hampir 300 kali dalam PL, terutama dalam Yesaya, Yeremia, Zakharia dan Maleakhi. Ini merupakan gelar kuasa dan kekuatan, sering digunakan dalam konteks kemiliteran atau apokaliptik. Menarik bahwa ungkapan ini muncul pertama kali dalam I Samuel 1:3 berkaitan dengan tempat suci di Siloh.
Matius 26:53 disebutkan lebih dari 12 pasukan malaikat;
berasal dari bahasa Latin yaitu sekumpulan pasukan tentara yang jumlahnya bervariasi pada masa yang berbeda.
Di era kaisar Augustus, satu legion terdiri atas 6.826 orang yaitu 6.100 pasukan berjalan kaki dan 726 pasukan berkuda.
Ada suatu hal yang menarik...
malaikat saja dapat membunuh
orang, coba bayangkan 12 legiun malaikat, katakanlah 1 legiun terdiri atas 6.000 malaikat, maka 12 x 6.000 x 185.000 = 13.320.000.000 orang bakal mati terbunuh jika seandainya 12 legiun malaikat itu datang diminta oleh Yesus Kristus! Populasi penduduk dunia saat ini saja tidak sampai sebanyak itu. Data tahun 2000, jumlah populasi dunia adalah sebanyak 6,127 Milyar manusia.
Ayub 25:3 disebut tak terhitung; Wahyu 5:11 disebut jumlahnya berlaksa-laksa dan beribu laksa).
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Berapa jumlah malaikat yang sebenarnya? Sebagai makhluk yang paling patuh dan taat kepada Allah SWT serta mengemban tugas-tugas tertentu, keberadaan malaikat disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadits, salah satunya pada surat An Nisa ayat 136.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya,"
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mempercayai keberadaan malaikat termasuk ke dalam rukun iman dalam ajaran Islam. Seorang muslim harus meyakini dan mengimani sifat-sifat dari tiap-tiap malaikat.
Disebutkan dalam buku Pengantar Ilmu Tauhid tulisan A Muzammil Alfan Nasrullah MAg, malaikat berasal dari kata "malak" yang artinya kekuatan. Di agama Islam sendiri, ada 10 malaikat yang wajib diketahui.
Lantas, berapa jumlah malaikat yang sebenarnya?
Malaikat Jibril (جبريل)
Tugasnya adalah menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasul. Terutama kepada Baginda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW). Malaikat Jibril disebut dua kali dalam Al-Qur'an yaitu pada Surat Al-Baqarah ayat 97-98 dan Surah At-Tahrim ayat 4. Jibril memiliki beberapa julukan seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus (Roh Kudus), Ar-Ruh Al-Amin dan lainnya. Saat menjalankan tugasnya, kadang-kadang Malaikat Jibril datang menyerupai laki-laki yang gagah dan tampan. Ada kalanya para sahabat mendengar dan menyaksikanJibril berdialog dengan Rasulullah SAW. (
Jumlah Malaikat yang Sebenarnya
Mengutip dari buku Bersahabat dengan Malaikat oleh Musthafa 'Asyur, jumlah malaikat yang sebenarnya tidak diketahui. Yang pasti, karena mereka merupakan pasukan Allah yang membantu mengawasi segala tingkah laku makhluk-Nya, tentu jumlah malaikat sangat banyak.
Ayat-ayat Al-Qur'an menegaskan bahwa yang mengetahui jumlah pasti dari malaikat hanya Allah SWT, sebagaimana firman-Nya dalam surat Al Muddatstsir ayat 31.
وَمَا جَعَلْنَآ أَصْحَٰبَ ٱلنَّارِ إِلَّا مَلَٰٓئِكَةً ۙ وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِيَسْتَيْقِنَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ وَيَزْدَادَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِيمَٰنًا ۙ وَلَا يَرْتَابَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۙ وَلِيَقُولَ ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَٱلْكَٰفِرُونَ مَاذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۚ كَذَٰلِكَ يُضِلُّ ٱللَّهُ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ ۚ وَمَا هِىَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْبَشَرِ
Arab latin: Wa mā ja'alnā aṣ-ḥāban-nāri illā malā`ikataw wa mā ja'alnā 'iddatahum illā fitnatal lillażīna kafarụ liyastaiqinallażīna ụtul-kitāba wa yazdādallażīna āmanū īmānaw wa lā yartāballażīna ụtul-kitāba wal-mu`minụna wa liyaqụlallażīna fī qulụbihim maraḍuw wal-kāfirụna māżā arādallāhu bihāżā maṡalā, każālika yuḍillullāhu may yasyā`u wa yahdī may yasyā`, wa mā ya'lamu junụda rabbika illā huw, wa mā hiya illā żikrā lil-basyar
Artinya: "Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat: dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia,"
Sementara itu, dalam hadits-hadits Nabi Muhammad SAW dan pendapat para sahabat dijelaskan bahwa jumlah malaikat lebih banyak dari yang kita bayangkan. Berikut bunyi salah satu hadits Rasulullah SAW.
"Sesungguhnya aku melihat apa yang tidak kalian lihat dan mendengar apa yang kalian tidak dengar. Bahwa langit itu bersuara dan ia berhak bila bersuara. Tiada (di langit) itu tempat (untuk) empat jari melainkan ada satu malaikat yang meletakkan dahinya untuk sujud kepada Allah." (HR. Tirmidzi).
Kemudian, pernah suatu hari Rasulullah SAW bersabda kepada para sahabat ketika mereka sedang duduk bersamanya, "Apakah kalian mendengar apa yang aku dengar?"
Para sahabat lalu bertanya, "Apa yang tuan dengar, wahai Rasulullah?"
Nabi Muhammad kemudian menjawab, "Langit bergemuruh, sudah selayaknya dia merintih. Sebab tidak ada tempat setelapak kaki pun yang tidak dihuni oleh malaikat yang berdiri beribadah atau sedang rukuk atau sedang sujud," lalu beliau membacakan ayat 166 dari surat As Saffat.
وَإِنَّا لَنَحْنُ ٱلْمُسَبِّحُونَ
Arab latin: Wa innā lanaḥnul-musabbiḥụn
Artinya: "Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah),"
Lalu, dalam Kitab Al Jannah wa Shifatu Na'imiha yang ditakhrij oleh Muslim, Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Ketika itu didatangkanlah neraka Jahannam yang mempunyai tujuh puluh ribu tali pengikat. Setiap pengikat terdapat tujuh ribu malaikat yang menariknya,"
Malaikat 'Atid (عَتِيدٌ)
Tugasnya sama dengan Malaikat Raqib yaitu mencatat amalan manusia. Namun Malaikat 'Atid ditugaskan mencatat amal perbuatan buruk manusia. Kedua Malaikat Raqib Atid itu sentiasa mengiringi manusia dimana saja mereka berada dan kemana sana mereka pergi. Jumlah Malaikat ini sebanding dengan jumlah manusia sepanjang zaman.
Malaikat Nakir (نكير)
Tugasnya sama dengan Malaikat Munkar. Kedua Malaikat ini bertugas menanyakan amal perbuatan manusia di alam kubur. Keduanya datang dengan wajah yang seram dan menakutkan bagi orang-orang yang mati membawa dosa dan hati yang tidak selamat. Sebaliknya wajah yang mereka tampilkan sangat indah dan menyejukkan pada mereka yang wafatnya husnul khatimah.
Jumlah Malaikat sangat banyak. Setiap Malaikat mempunyai tugas masing-masing dari Tuhan. Di antara mereka ada yang rukuk sepanjang hidupnya. Ada yang sujud saja. Ada juga yang sepanjang hidupnya menjaga Arasy. Foto ilustrasi/ist
Dalam Syariat Islam, percaya kepada
. Dan setiap mukmin beriman wajib mengenal Malaikat-malaikat Allah dan mengenal sifat serta tugas-tugasnya.
Dalam buku "Hidup Bertuhan Menurut Abuya Ashaari Muhammad At-Tamimi" disebutkan bahwa Malaikat adalah makhluk ghaib, tidak bernafsu seperti manusia atau binatang. Allah menciptakannya dari nur (cahaya). Mengenai hakikat jasadnya, hanya Allah yang Maha Tahu.
Mereka tidak berjenis kelamin, tidak makan dan minum seperti kita, tidak tidur. Tidak pernah rehat dari melaksanakan tugas-tugasnya, melainkan senantiasa taat setia kepada Allah. Malaikat juga tidak pernah berbuat dosa dan kesalahan walaupun sekecil-kecil kesalahan.
sangat banyak. Setiap Malaikat mempunyai tugas masing-masing dari Tuhan. Di antara mereka ada yang rukuk sepanjang hidupnya. Ada yang sujud saja. Ada juga yang sepanjang hidupnya menjaga 'Arasy. Bahkan setiap kejadian, ada Malaikat-malaikat yang diberi tugas untuk menunaikan dan memeliharanya.
Ini bukan berarti Allah tidak kuasa untuk menjadikan dan memelihara segala sesuatu tanpa Malaikat . Namun, Allah Ta'ala ingin menunjukkan kuasa-Nya dan kesempurnaan sistem dan ciptaan-Nya. Segalanya tersusun rapi, teratur. Dan segalanya bisa terjadi hanya dengan berkata "Jadilah" maka terjadilah segala sesuatu.
Ada ribuan Malaikat yang senantiasa setia kepada-Nya dan siap sedia membantu orang-orang beriman. Namun, ada 10 Malaikat yang wajib kita kenal. Berikut nama Malaikat mulia dan tugas-tugasnya seperti dikutip dari berbagai sumber.